lost.

dipkidip
2 min readMay 18, 2023

--

di antara yang berlalu-lalang, ada kepala yang masih simpan kisah panjang. mengaku bahwa tintanya belum habis, mengaku masih bisa dipakai untuk menulis. sampai pagi, para jemari menahan gemetar sampai kembali bisa menari sembari menanti matahari.

harusnya belum usai.

harusnya kita belum sampai.

“mau cari ke mana lagi?”

salah seorang kerabat hilangkan lamunan. berusaha bertanya, memastikan kawannya agar kembali pada ambang batas sadar.

kemudian nihil menjadi hasil akhir. asanya mati, yang dicari tak lagi dapat beri pasti. kini, raut sayu yang makin lama kian layu itu mulai hadirkan senyum paling palsu.

“waktunya sudah benar-benar habis, ya?”

kepal tangannya melemah. matanya kian terpejam seolah cari ruang paling gelap. lalu napas terburunya mulai tenang. tali yang ikat kepalanya mulai melonggar pelan-pelan.

badannya berputar seratus delapan puluh derajat. raga tegapnya abai akan manusia-manusia lain yang pusatkan mata iba padanya. ada beribu tegar yang diusahakan meski ia tahu bahwa lubang di hatinya akan semakin besar.

“sekarang, kita pulang dulu. nanti, kita cari lagi.”

“mau sampai kapan? mau sampai kapan kamu yakin kalau dia belum pergi?”

yang ditanya biarkan dua netranya mendarat pada cahaya paling terang yang ada di ujung pandang. kepalanya kembali pada kisah panjang yang baginya tak akan pernah selesai.

“sampai kakiku hilang karena kelehahan mencarinya.”

maka mulai petang itu, angin sepakat untuk terus senandungkan nama yang selalu dipuja. sesekali ia meminta pada langit untuk jatuhkan hujan paling tenang.

awalnya langit kebingungan, ‘untuk apa?’

angin beri senyum kecil kemudian menjawab,

“semua ini untuknya.

untuk gemuruh di hatinya.

untuk bising di kepalanya.”

lalu langit paham;

bahwa di bawah sana, ada satu manusianya yang tengah merayakan perpisahan serta kehilangan.

(120621//01:29 a.m.)

--

--

dipkidip

aku suka nulis. aku suka ceritain apa yang lagi aku pikirin. aku suka cerita yang nggak ada ujungnya. aku suka kita yang duduk berdua tanpa diganggu apa-apa.